I.
PENDAHULUAN
Data–data perijinan usaha di
Kabupaten Purworejo yang telah terkumpul dalam suatu database, akan sangat bermanfaat jika dianalisis, sehingga
banyak informasi-informasi penting yang terkandung di dalamnya. Beberapa
pertanyaan yang dapat diajukan diantaranya:
·
Bagaimana melihat perkembangan investasi di setiap
kecamatan setiap tahun.
·
Bagaimana melihat perkembangan investasi di setiap
kecamatan setiap tahun dapat dipantau berdasarkan bentuk usaha dan kelompok
usaha.
·
Bagaimana perkembangan pendaftaran ijin setiap tahun
untuk masing-masing jenis ijin dan untuk setiap kecamatan.
·
Apakah ada kaitan antara jenis perusahaan dan besar
investasi yang ditanamkan.
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini
tidak akan ada habisnya, sejalan
dengan kebutuhan institusi yang beraneka
ragam. Yang pada akhirnya sangat tergantung pada pihak pengembang aplikasi
untuk membuat pelaporan. Karena itu dibutuhkan suatu sistem yang mudah untuk
dilakukan analisa, sehingga pertanyaan-pertanyaan seperti di atas dapat dijawab
sendiri oleh pihak yang berkepentingan
dengan menggunakan suatu Data Warehouse.
Tujuan penelitian ini ádalah:
Merancang serta mengimplementasikan
konsep Data Warehousing dengan teknologi OLAP pada data Perijinan
di Pemerintah Daerah Kabupaten
Purworejo.
Untuk mendukung penelitian ini,
diambil data dari aplikasi ePermit (Electronic Permit) sebagai
pendukung.Kemudian dibangun Data
Warehouse dengan proses ETL (Extract Transform Loading), kemudian dilakukan
analisis dengan OLAP (OnLine Analytical Processing).
Manfaat dari penelitian ini
adalah untuk membuat alat bantu yang
memudahkan untuk analisa data perijinan oleh pihak eksekutif (bupati, sekda dan
kepala kantor perijinan), sehingga dapat digunakan semaksimal mungkin data
Perijinan yang selama ini “tergeletak”
begitu saja di instansi perijinan.
Dari penelitian ini diharapkan
adanya kemudahan bagi pihak eksekutif untuk membandingkan data perijinan SIUP,
Ijin Gangguan, IMB, dan TDP dengan beberapa kategori yang berkaitan.
II.
METODE PENELITIAN
Perancangan sistem ini digunakan
suatu metode terstruktur, yaitu:
A. Metode Pengumpulan Data
1.
Studi Pustaka, yaitu pengumpulan data dengan
cara membaca buku-buku literature yang berhubungan OLAP, Data Warehouse dan penelitian-penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya.
2.
Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara
mengamati alur proses OLAP sample application dari beberapa alat bantu
OLAP seperti: Microsoft Bussiness Intelligence Development Studio dan Report
Portal.
3.
Browsing, yaitu melakukan pengumpulan data
dengan cara mencari literatur melalui situs-situs internet yang berkenaan
dengan materi OLAP.
B. Analisis dan Perancangan Sistem
Model pengembangan perangkat
lunak yang dilakukan menggunakan metode Waterfall. Pressman (2001) mengemukakan
bahwa pada model ini dilakukan pendekatan sekuensial yang meliputi:
1. Analisis: Menentukan kebutuhan-kebutuhan
terhadap sistem, untuk hal ini dilakukan wawancara dengan Bagian Data KPPT
Purworejo untuk mengetahui laporan-laporan kompleks apa saja yang dibutuhkan
untuk dianalisis dalam Aplikasi OLAP, yang belum ada pada existing system. Kemudian dilakukan
perencanaan estimasi waktu yang diperlukan dan peralatan-peralatan yang
dibutuhkan dalam membangun sistem ini.
2.
Desain : Membuat desain aplikasi yang akan
dibangun. Menganalisis existing system
yaitu database aplikasi perijinan, kemudian menganalisis skema Data
Warehouse yang akan dibangun. Kemudian dilakukan desain struktur data,
arsitektur Data Warehouse, dan desain Aplikasi OLAP.
3. Pengkodean: Pada tahap ini, diterjemahkan
hasil perancangan ke dalam program. Dalam melakukan analisis data, digunakan
komponen OLAP Countour Cube dan media penyimpanan untuk Data Warehouse adalah MS Access 2003.
4. Pengujian: Pada tahap ini dilakukan pengujian
terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Semua aplikasi baik itu existing system, existing database, Data
Warehouse, dan aplikasi OLAP dipasang di suatu komputer.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Dalam penelitian ini dibangun
suatu Data Warehouse yang menyimpan
data-data perijinan usaha di Kabupaten Purworejo. Data-data tersebut berupa data ijin IMB (Ijin
Mendirikan Bangunan), TDP (Tanda Daftar Perusahaan), Ijin Gangguan (HO/Hinder
Ordonantie), dan SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan). Data-data tersebut dikumpulkan dan juga
dibuat penyatuan data semua ijin dalam suatu objek tersendiri.
Beberapa laporan yang dibutuhkan
oleh KPPT Purworejo adalah berikut ini:
1. Perkembangan pendaftaran perusahaan selama
beberapa tahun.
2. Jumlah perusahaan yang mendaftar menurut
sektor usaha.
3. Perkembangan penyerapan nilai investasi di
sektor perdagangan selama beberapa tahun.
4. Banyak pemegang SIUP menurut kecamatan.
5. Pemilik SIUP selama beberapa tahun, menurut
golongan usaha.
6. Perkembangan jumlah ijin dirinci menurut
jenis perijinan selama beberapa tahun.
7. Perkembangan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)
selama beberapa tahun.
8. Perkembangan jumlah Ijin Gangguan (HO) selama
beberapa tahun.
B. Perancangan Sistem
Terdapat aplikasi perijinan
sebagai sistem yang mengelola data perijinan yang terdapat di Kabupaten
Purworejo. Dalam Aplikasi Perijinan ini hanya terdapat satu buah laporan, yaitu
“Laporan Data Ijin”. Laporan ini
menampilkan data masing-masing ijin yang dikelola. Pengguna memilih jenis ijin beserta periode
Bulan dan Tahun yang ingin dicetak elaporannya.
Beberapa hal yang ditampilkan dalam laporan ini adalah rincian informasi
perijinan yang dikelola dalam waktu 1 bulan, meliputi: nama perusahaan, bentuk
usaha, kegiatan usaha, lokasi tempat usaha, nama pemohon ijin, alamat pemohon,
besar retribusi yang dibayarkan, tanggal pemasukan berkas permohonan ijin,
tanggal pemrosesan ijin, tanggal penerbitan SK (surat Keputusan), dan nomor
SK. Laporan ini dirasakan belum
mencukupi kebutuhan eksekutif terhadap laporan rekap data. Gambar 1 menunjukkan
arsitektur aplikasi sistem yang dikembangkan.
Pada Gambar 1, data dari OLTP
Database ditransfer ke Data Warehouse dengan metode ETL (Extract, Transform,
and Loading). ETL adalah suatu proses untuk menyiapkan semua data source untuk
digunakan dalam OLAP (Langit, 2007).
Kemudian setelah data-data yang
diperlukan telah ditransfer ke Data Warehouse, data dapat dianalisa dengan OLAP. (OnLine Analytical Processing) adalah suatu
mekanisme dalam Data Warehousing yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan
terhadap data dengan baik. Dalam OLAP
data dipetakan dalam bentuk dimensi-dimensi, kemudian dapat dilakukan
perbandingan antara data yang diukur dengan masing-masing dimensi. Pemrograman menggunakan Borland Delphi 7,
disertai komponen tambahan Developer Express dan Contour Cube ActiveX. Hermawan (2005) merekomendasikan penggunaan
Contour Cube ActiveX, jika alat bantu pemrograman yang digunakan adalah Borland
Delphi.
Penggunaan sistem ini
dititikberatkan untuk pihak pengambil keputusan (eksekutif). Operator melakukan
entri data ke Aplikasi Perijinan yang telah ada sebelumnya. Pihak Manajemen
melakukan analisa menggunakan sistem yang dibangun dalam penelitian ini, hal
tersebut dijelaskan dalam Gambar 2.
Proses integrasi dari OLTP ke
Data Warehouse, dilakukan proses ETL sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar
3. Diambil data dari data sumber (OLTP
Database), dan dikirim ke Data Warehouse.
Proses integrasi data (ETL) dilakukan secara bertahap untuk setiap
perijinan usaha. Tidak ada urutan khusus
untuk proses ini, karena pada dasarnya masing-masing ijin adalah hal yang
berbeda. Urutan yang terjadi pada
tingkatan yang lebih detail, yaitu untuk per-ijin, didahulukan tabel-table
dimensi, kemudian tabel-tabel fakta (fact).
Proses Extract berupa pengambilan
data per-kolom. Proses transformasi
berupa aliasing, aggregate, dan konversi. Setelah data diambil, kemudian
dikirim ke tabel virtual dengan objek Recordset. Pada proses extract, data difilter hanya pada
data yang tidak terdapat dalam tabel Integration Log. Pada Tabel Integration Log tersimpan informasi terhadap data yang sudah
pernah dikirim ke Data Warehouse, sehingga setiap kali akan mengirim data
dengan metode increment, tidak mengirim
ulang semua data.
Proses Loading mengirimkan data
dari Recordset ke tabel tujuan di Data Warehouse yang telah dipersiapkan. Data tersebut bisa berupa data Dimensi maupun
data Fakta. Kemudian dilanjutkan proses
pengisian data Integration Log.
Beberapa Dimensi yang digunakan
oleh hampir semua Cube dikirim terlebih dahulu ke Data Warehouse.
Perancangan Sistem Pelaporan
dengan OLAP Mekanisme pelaporan dengan OLAP dijelaskan pada Gambar 4, dengan
menggunakan komponen tambahan Contour CubeX, maka proses yang dilakukan adalah
mensetting koneksi ke Data Warehouse, menambahkan Dimensi waktu tambahan
(tahun, quarter, bulan, minggu, dan hari), kemudian menampilkannya ke
ContourCube Grid.
Sesuai penggunaan Pemodelan OLAP
dengan Star Schema, maka desain database
yang digunakan memuat tabel Fakta (Fact/Measures) dan Dimension (Dim), Untuk memudahkan analisa dan penjelasan dalam
penelitian ini, masing-masing Relationship Diagram akan ditujukan untuk 1 buah
Cube. Cube ini digunakan dalam analisis
pada Aplikasi OLAP.
Pada ringkasan tesis ini
diberikan penjelasan untuk 1 buah ijin, yaitu IMB, dari 4 buah ijin yang
dijelaskan dalam penelitian (IMB, HO, SIUP, dan TDP).
Relationship Diagram pada Gambar
5 digunakan untuk membangun Cube pada data IMB.
Pada diagram ini, digunakan tabel fakta sebanyak 1 buah dan tabel
dimensi sebanyak 8 buah, dijelaskan pada Tabel 1.
Pada ETL dilakukan fungsi-fungsi
Extract, Transform, dan Load. Proses
extract adalah proses pengambilan data dari sumber data. Proses pengambilan data ini tidak mengambil
keseluruhan data yang ada di database operasional, melainkan hanya mengambil
data-data matang saja. Pengujian
Aplikasi ETL ditampikan pada Gambar 6.
Metode
OLAP Browsiing cukup efektif dalam perbandingan dan penyelidikan
data, perkembangan IMB tiap tahun, dilihat dari
sudut pandang Kecamatan, Lokasi, dan Kelas Jalan dapat dilihat pada
Gambar 7 dan Gambar 8. Penggunaan drag and drop untuk dimenssi:
Kecamatann, Lokasi, Kelas Jalan dan tahun, semua dimensi lain
dipindahkan
keluar Grid. Filtering data pada fact
dapat dilakukan untuk memilih data ukuran “luas”, “nilai bangunan” atau
jumlah
yang akan ditampilkan di grid.
Pengujian kuantitatif antara
pelaporan konvensional(dengan SQL) dan OLAP, digunakan motode Chi-Kuadraat (χ2)
terhadap kecepatan akses data. Riduwan
(2011) menyarankkan metode Chi-kuadraat untuk mengaddakan pendeekatan dari
beberapa faaktor atau mengevaluasi frekuensi apakah terdapat hubungan atau
perbedaan yang signifikan atau tidak.
IV.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan
menggunakan teknologi OLAP terdapat kemudahan dalam melakukan analisa data, pembuatan laporan rekap dapat
dilakukan dengan metode Drag and Drop dari Dimensi-dimensi yang terhubung
dengan data Fakta. End user reporting
dapat dilakukan tanpa harus mengetahui detail perintah SQL dan pemrograman.
Berdasarkan
uji Chi-Kuadrat terhadap kecepatan akses data perijinan untuk metode SQL dan
OLAP, dengan jumlah data antara 100-1161 baris, didapatkan nilai Chi-Kuadrat
Hitung untuk beberapa ijin sebesar 45,89 s/d 80, lebih besar daripada nilai
Chi-Kuadrat Tabel (13,28), sehingga disimpulkan ada perbedaan yang signifikan,
dimana metode OLAP jauh lebih cepat daripada metode SQL. Hal berbeda terjadi ketika data dikurangi
menjadi hanya 90 baris, nilai Chi-Kuadrat Hitung menjadi 2,01, lebih kecil daripada
nilai Chi-Kuadrat Tabel, sehingga disimpulkan tidak ada perbedaan
signifikan. OLAP layak dipertimbangkan
sebagai reporting server karena memberikan performa yang lebih baik
dibandingkan dengan metode konvensional, dengan syarat jumlah baris datanya cukup
besar.
B. Saran
Beberapa hal
yang disarankan terhadap penelitian ini adalah :
1.
Kembangkan penelitian ini ke arah Executive
Information System (EIS).
2.
Pada kasus nyata, gunakan perpaduan antara
aplikasi MS Excell dan MS Sharepoint server untuk meningkatkan fungsionalitas
dari OLAP Browsing.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bernardino J., Madeira, H., 2000, Data Warehousing and OLAP: Improving Query
Performance Using Distributed Computing,
http://www.inf.fu-berlin.de/~hinze/caise00_DC/came diakses terakhir tanggal
18 Agustus 2011.
[2] Bogdanova, G. dan Georgieva, T., 2004, Analyzing
The Data In Olap Data Cubes,
http://sci-gems.math.bas.bg:8080/jspui/bitstream/10525/822/1/ijita12-4-p06.pdf
diakses terakhir pada tanggal 1 Juli 2011.
[3] Hermawan, Y., 2005, Konsep OLAP dan Aplikasinya Menggunakan Delphi, Andi, Yogyakarta.
[4] Keith, S., Kaser, O., Lemire, D., Analyzing Large Collection of Electronic Text Using
OLAP, http://lemire.me/fr/abstracts/TR05001.html diakses terakhir tanggal 1
Juli 2011.
[5] Langit, L.,
2007, Foundations of SQL Server 2005 Business Intelligence, Apress Publishing,
New York - United States of America.
[6] Madeira, H., Costa, J., Vieira, M.,
2003, The OLAP and Data Warehousing Approaches for Analysis and Sharing of
Results from Dependability Evaluation Experiments, http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.104&rep1&type=pdf.
NAMA :FATKHUROHMAN
NIM :11.240.0211
2P46
contoh gambarnya kog gda ya kak ?
BalasHapus